Selasa, 31 Mei 2011

Kado Untuk Teman Cewek

Dahulu setiap kali mendapat undangan pesta walimah dari seorang teman perempuan, aku selalu bingung mau ngasih kado apa. Itu karena didaerahku sebagian orang menyumbang berupa amplop. klo menurutku sih, ngasih amplop tidaklah mengapa asal yang mengundang bukan teman dekat kita. Yang membuat aku bingung adalah klo undangan itu datang dari teman cewek yang tidak dekat denganku. Pastinya aku tak tahu apa barang yang disukainya, terus cara ngasihnya juga sangat berisiko karena rentan terjadi sentuhan antar kulit. Lain lagi kalau yang ngasih undangan seorang akhwat karena sebagaian besar dari mereka menyukai buku-buku bacaan.



Perlu anda ketahui, pesta wakimah didaerahku jarang yang menggunakan kotak untuk menaruh ampolop. Jalan satu-satunya cara untuk mengasih ya melalui bersalaman dengan si mempelai. Aku pernah mencoba mengulurkan amplop tanpa bersalaman, tapi kesan dimata masyarakat sepertinya mereka menganggapku kurang menghargai orang yang dikasih. Lalu mengapa aku sangat mempermasalahkan sentuhan kulit antar lawan jenis yang non mahram ?



Kita sebagai seorang muslim yang mencoba untuk berislam secara kaffah tentunya tahu kalau sentuhan kulit antar lawan jenis hukumnya haram. Tapi banyak masyarakat yang tak mengetahuinya karena alasan para pemuka agama yang juga menggampangkan masalah tersebut. Umumnya mereka berkilah dengan mengatakan " setelah kita berwudhlu dosa itu pasti akan dengan sendirinya terhapus ". semoga Allah memberi petunjuk kepada mereka dan kita semua.



Dalam sebuah hadist Rasulullah bersabda " kepala salah seorang ditusuk dengan jarum besi itu lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya" ( HR. Ath.Thabarani dalam Al-kabir 20/210 dari ma"qil bin yasar Radhiyallahu" anhu ( lihat Ash. Shahihah no.226 ). dari hadist tersebut kita jadi tahu bahwa masalah itu adalah bukan masalah yang sepele. Menurut pengalaman yang saya dapatkan, justru banyak sekali masyarakat yang nengejek secara sinis orang yang mencoba mengamalkan hadist tersebut. cercaanya sangat bermacam-macam tergantung tingkat kreativitas yang mereka miliki. bahkan beberapa kerabat yang non mahram pun banyak yang bilang ke ibu saya, kalaun saya ikut aliran aneh dan ada pula yang hampir mengatakan saya itu sesat. memang benar pendapat yang mengatakan kalau mengamalkan islam secara kaffah di zaman sekarang ibarat memggenggam bara api.( saya bukan bermaksud menjiplak syair lagu pop th 90-an ).



Selain cerita-cerita duka, ada hal lucu yang pernah saya alami ketika mengamalkan hadist tersebut. Pernah suatu hari seorang perempuan yang usianya hampir sebaya dengan saya bertanya " mengapa kamu tidak mau menyentuh kulit wanita ? apakah bagimu mereka adalah makhluk yang najis ? menghadapi pertanyaan dari orang seperti itu saya tidak menjawabnya melalui dalil karena saya rasa akan kurang efektif. akhirnya saya menjawab " aku tidak mau menyentuh kulit perempuan bukan karena aku menganggap mereka najis. Bagiku perempua sangat berharga walaupun hanya kulitnya, jadinya aku tidak sampai hati untuk menyentuhnya kecuali kalau ia telah resmi menjadi milikku".setelah mendengar penjelasanku ia malah mengatakan" Seandainya semua laki-laki seperti kamu, sayang kebanyakan dari mereka seperti kucing garong. Saya lalu cepat-cepat berusaha untuk menguasai diri karena kebetulan wajah gadis itu lumayan cantik ( astaghfirullahhaladzim ).



Sebenarnya dibalik larangan tersebut tersimpan hikmah yang sangat baik bagi kita. jika anda ditanya apakah sentuhan kulit antar lawan jenis sensasinya mudah dilupakan ? jika anda menjawabnya sulit, berarti anda tahu betapa berbahayanya itu bagi kebersihan hati kita. tapi kalau anda menjawab sensasinya mudah dilupakan, berarti anda adalah orang yang patut dikasihani karena anda telah kehilangan kepekaan kulit untuk merasakan kenikmatan yang halal kalau sudah tiba waktunya. akhirnya setiap kali mendapat undangan walimah dari teman cewek yang bukan akhwat, saya memberinya kado berupa jilbab yang menutupi sampai ke dada. Bukan jilbab model helm full face ( helm cakil ) atau jilbab ala petugas SPBU. selain menghindarkan dari perbuatan dosa, hitung-hitung sebagai sarana da"wah dan perawatan kepekaan kulit kita. Semoga Allah senantiasa memberikan kita ketegaran dalam mengarungi jalan da"wah yang telah menjadi pilihan hidup kita.